Sabtu, 20 Maret 2010

tanda-tanda adhd

Tanda-tanda ADHD

Ada tiga tanda utama anak yang menderita ADHD, yaitu:

- Tidak ada perhatian. Ketidak mampuan memusatkan perhatian pada beberapa hal seperti membaca, menyimak pelajaran, atau melakukan permainan. Seseorang yang menderita ADHD akan mudah sekali teralih perhatiannya karena bunyi bunyian, gerakan, bau bauan atau pikiran, tetapi dapat memusatkan perhatian dengan baik jika ada yang menarik minatnya.

- Hiperaktif. Mempunyai terlalu banyak energi. Misalnya berbicara terus menerus, tidak mampu duduk diam, selalu bergerak, dan sulit tidur

- Impulsif. Bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu berlari di ruangan, atau ìberbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu akibatnyaî.

Setiap anak yang seringkali bertindak seperti contoh-contoh diatas selama lebih dari enam bulan berturut-turut, dibandingkan dengan anak seusianya, dapat didiagnosa menderita ADHD. Gejala ini biasanya muncul sebelum si anak berusia enam tahun.

Jenis ADHD

ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks; gejalanya berbeda-beda. Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka menggunakan jenis ADHD berikut ini:

1. Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada ìdi awang-awangî.

2. Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi tidak bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.

3. Tipe gabungan mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini. Problem yang Juga Ditemukan Pada Anak Dengan ADHD Anak dengan tipe ADHD diatas mungkin juga mempunyai problem dalam memperhatikan instruksi, menyelesaikan tugas, berhubungan dengan anak lain, atau duduk tenang. Artinya mereka seringkali membuat masalah di rumah, dijuluki sebagai anak nakal di sekolah, dan diganggu oleh teman-temannya. Keadaan ini seringkali membuat si anak berpikir bahwa dia tidak baik, yang membuatnya rendah diri dan tidak percaya diri. Penting sekali untuk membantu anak kita mengatasi problem ADHD ini. Harapan kami buku pegangan ini dapat

merupakan saran akan apa yang seharusnya dilakukan agar anak anda dapat tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan bahagia.

penelitian tentang autisme

Penelitian baru dari Melbourne's Howard Florey Institute membantu menjelaskan mengapa anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (autis) memiliki kesulitan pemecahan masalah.

Fungsional Menggunakan teknologi pencitraan resonansi magnetik (fMRI) the Florey ilmuwan telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan autisme memiliki lebih sedikit aktivasi di bagian dalam otak yang bertanggung jawab untuk fungsi eksekutif (perhatian, penalaran dan pemecahan masalah).

Pemimpin riset Dr Ross kata Cunnington autisme dikenal memiliki penyebab biologis, tetapi penelitian neuroimaging ini jelas menunjukkan disfungsi otak yang diperhitungkan untuk mengapa anak-anak dengan autisme mempunyai masalah dengan fungsi eksekutif mereka.

"Menemukan mengapa anak-anak dengan autisme memiliki gangguan fungsi eksekutif dapat membantu mengembangkan terapi yang lebih baik untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk membayar perhatian dan memecahkan masalah," kata Dr Cunnington.

"Khususnya, kami menemukan bahwa kegiatan di nucleus caudatus, merupakan bagian penting dari rangkaian yang menghubungkan korteks prefrontal otak, berkurang anak laki-laki dengan autisme."

"Temuan ini memiliki implikasi penting, karena sirkuit otak prefrontal memainkan peran penting dalam mempertahankan dan memusatkan perhatian, perencanaan dan menetapkan tujuan, dan tujuan menjaga di memory selama pemecahan masalah dan pengambilan keputusan."

"Temuan kami menunjukkan disfungsi neuroimaging dalam sirkuit otak prefrontal ini sekarang menjelaskan mengapa anak-anak dengan autisme mempunyai masalah dengan belajar dan pemecahan masalah," katanya.

Dr Cunnington bersama dengan mahasiswa PhD, Tim Sutera, juga telah belajar anak-anak dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan telah menemukan kesamaan di gangguan fungsi eksekutif khusus pada anak-anak dengan ADHD dan autisme.

Studi yang dilakukan autisme dengan anak laki-laki usia 11 sampai 18 tahun yang telah autisme atau Asperger's disorder, serta anak laki-laki tanpa kondisi.

Autisme mempengaruhi satu dalam 100 Australia dan merupakan kondisi seumur hidup yang mempengaruhi cara orang berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain. Orang yang terkena autisme biasanya menampilkan kerusakan utama dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku (Pembatasan kepentingan dan perilaku repetitif).

Mayoritas orang dengan autisme juga memiliki cacat intelektual. Mereka yang mengidap gangguan biasanya rata-rata atau di atas kecerdasan rata-rata dan mungkin memiliki kemampuan komunikasi yang relatif baik, tetapi kesulitan belajar khusus.

Florey ilmuwan yang bekerja sama dengan para ilmuwan dari Monash University, the Brain Research Institute dan Texas Tech University di Amerika Serikat. Hasil dari penelitian ini adalah akan segera diterbitkan di American Journal of Psychiatry.

The Howard Florey Institute adalah AustraliaÆs memimpin pusat penelitian otak. Para ilmuwan melakukan penelitian terapan klinis dan yang dapat dikembangkan menjadi perawatan untuk memerangi gangguan otak, dan praktek-praktek medis baru. Penemuan mereka akan memperbaiki kehidupan orang-orang secara langsung, dan tidak langsung, dipengaruhi oleh pikiran otak dan gangguan di Australia, dan di seluruh dunia. FloreyÆs daerah penelitian yang mencakup berbagai macam kelainan otak dan pikiran ParkinsonÆs termasuk penyakit, stroke, penyakit motor neuron

si kecil adhd

Si kecil ADHD?

Biasanya, anak usia tiga, empat, atau lima tahun senang ke sana-sini, gampang teralihkan perhatian, serta cenderung tantrum alias cepat ngambek. Namun, bila si kecil selalu menangis setiap kali Anda ‘mencoba’ meninggalkan rumah, sering membuat masalah ketika bermain dengan anak lain, serta bikin onar di sekolah, Anda mungkin akan bertanya-tanya, apakah semua itu merupakan gejala awal ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Diagnosa
“Pada kebanyakan anak di bawah usia enam tahun, ADHD agak sulit didiagnosa,” kata James Perrin, M.D., ketua komite ADHD di American Academy of Pediatrics. Namun, ia menambahkan, kabar baiknya adalah anak Anda belum tentu membutuhkan diagnosa itu. Anda masih bisa kok, mengasah keterampilan yang berhubungan dengan perilaku yang bermanfaat bagi semua anak. Anak prasekolah perlu dibentuk, mampu mengantisipasi, membagi tugas dalam langkah-langkah yang mudah, serta mendapat hadiah untuk kesuksesan kecil. Namun, beberapa anak membutuhkan hal ini lebih dari anak lain.

Rutinitas sederhana
Isyarat secara visual amat menolong. Misalnya, bila salah satu anak Anda selalu menempati tempat duduk saudaranya saat nonton TV, letakkan dua buah handuk sehingga jelas posisi duduk masing-masing. Atau jika anak punya masalah memfokuskan perhatian ketika berpakaian di pagi hari, tugas ini dipecah menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana (“Pertama, pakai celana pendek kamu. Sekarang, baru pakai kausnya.”) serta ilustrasikan semua ini dengan bagan di dekat tempat tidur si kecil. Beri hadiah begitu ia melakukannya dengan benar. Bersabarlah; bisa jadi butuh waktu sampai berminggu-minggu sebelum Anda melihat ada kemajuan. “Tapi bila pada akhirnya ia bisa mengenakan sendiri pakaiannya, ini berarti Anda punya rencana yang bisa dijalankan anak Anda,” kata Sharon Weiss, konsultan perilaku dan penulis From Chaos to Calm: Effective Parenting for Challenging Children with ADHD and Other Behavioral Problems.

Bantuan luar
Jika Anda sudah mencoba pendekatan tersebut dan anak Anda masih saja punya masalah dalam melakukan berbagai hal, bicarakan dengan dokter anak Anda, yang mungkin akan merujuknya ke pakar kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater anak, atau dokter anak yang juga pakar perkembangan perilaku. Para pakar ini bisa mendiagnosa kasus-kasus langka ADHD yang bisa diderita anak di usia ini – atau membantu menguak keterlambatan perkembangan, bila ada. “Ia mungkin saja bilang, Anda punya anak umur empat tahun yang sangat unik,” kata dr. Perrin. “Tapi paling bagus sih, ya diperiksa lebih lanjut.”

Rabu, 10 Maret 2010

Fetishism

Definisi Fetishism / Fetisme

Fetishism / Fetishme
Adalah sebuah hasrat seksual terdahap suatu bagian tubuh, objek, atau kegiatan / gerakan pada tubuh. Ini merupakan sebuah “penyakit” psikologi yg membuat penderita fetishism (Fetishist) terobsesi pada bagian tubuh / objek / gerakan, mencintai hanya bagian tubuh itu, dan peningkatan hasrat seksual pada bagian bagian tertentu itu. Misalnya :
1. Bagian Tubuh : Mata, Hidung, Bibir, Ketiak, Pusar, dll
2. Objek Pada Tubuh : kacamata, stocking, lingerine, korset, behel, dll
3. Gerakan Atau Kegiatan : mengibas rambut, berkeringat, anal, dll

Kenapa disebut dengan penyakit, karena penderita fetishism ini tidak akan tertarik selain objek dari fetish-nya itu sendiri (biasa disebut partialism). Misalnya seseorang Fetishist tertarik pada mata seorang wanita, dia tidak akan peduli bila wanita itu berwajah monster, cacat, atau yg lain. Bagi dia, mata wanita itu, sempurna.

Penyebab Fetishism / Fetishme
Menurut beberapa ahli kejiwaan. Hasrat fetish bisa timbul karena pengalaman traumatic dari penderita, misalnya salah satu orang yg sangat dia sayang meninggal, dan beberapa tahun kemudian dia bertemu seseorang yg memiliki bibir yg sama dengan orang yg dia sayang itu. Namun, banyak juga yg mengatakan bahwa fetishme itu muncul karena adanya faktor alami dari otak si penderita yg mengingat terus menerus bagian / objek / kegiatan orang yg disayanginnya. Misalnya, anda sedang rindu dengan kekasih anda, anda membayangkannya dalam pikiran anda. Anda selalu ingat saat dia tersenyum, tertawa, berjalan, dan akhirnya lama kelamaan berubah menjadi sebuah fetisism.

Tingkatan Fetishism / Fetisme
Ada lima tingkatan Fetishist dilihat dari tindakan atau seberapa jauh hasrat Fetishist kepada parts / objek / kegiatan yg dicintainya, berikut :

1. Tingkat I : Pemuja (Desires)
Ini adalah tahap awal. Tidak terlalu terpengaruh atau fetish tidak terlalu mengganggu pikiran seseorang. Contohnya adalah saat seorang pria mengidamkan wanita dengan payudara yg besar, rambut pirang, atau berbibir tipis. Namun bila pria ini tidak mendapatkan wanita yg diimpikannya itu, dia tidak akan terlalu mempermasalahkannya dan hubungan seksual dengan wanita itu tetap berjalan normal.

2. Tingkat II : Pecandu (Cravers)
Ini adalah tingkatan lanjutan dari tingkat awal. Saat seseorang Fetishist telah mencapai tahap ini, psikologi orang ini akan membuat dirinya “amat membutuhkan” pasangan dengan fetish tertentu yg didambakannya. Bila hal itu tidak dapat terpenuhi, akan mengganggu hubungan seksual orang ini, misalnya hilang hasrat seksual atau tidak tercapainya organsme / climaks.

3. Tingkat III : Fetishist Tingkat Menengah
Ini termasuk tingkat yg berbahaya, Fetishist akan melakukan apapun demi mendapakan fetish yg dia inginkan dengan menculik, menyiksa, atau hal2 sadis lainnya. Hasrat seksual Fetishist ini hanya akan terlampiaskan dengan seseorang yg memiliki bagian yg dia inginkan TIDAK PEDULI ITU LAWAN JENIS ATAUPUN SEJENIS

4. Tingkat IV : Fetishist Tingkat Tinggi
Lebih sadis dari tingkat III, pada tingkat ini seseorang TIDAK AKAN PEDULI DENGAN HAL LAIN DILUAR FETISH-Nya. Misal Fetish seseorang adalah stocking wanita, maka dia tidak membutuhkan wanita itu, hanya stockingnya saja . Dan yg lebih parah adalah bila Fetish seseorang adalah bagian tubuh, dia hanya membutuhkan bagian tubuh orang itu saja dan tidak peduli dengan orang yg memiliki bagian tubuh itu sendiri, OMG parah dah .

5. Tingkat V : Fetishistic Murderers
Singkat kata, yang ini mah udah parah banget. Rela membunuh, memutilasi, demi mendapatkan fetish yg dia inginkan.